Jumat, 06 Juni 2014

HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN LOGISTIK



BAB I
                                             PENDAHULUAN        

1.1  LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi telah membawa dampak yang positif dalam hubungan antar bangsa khususnya dalam hubungan ekonomi international. Perkembangan lain yang telah memperpendek jarak ini adalah perombakan dan pembaharuan dalam sektor transportasi. Kontainerisasi dalam bidang angkutan laut telah merombak strategi dan struktur armada angkutan kapal-kapal tradisional. Begitu pula kemajuan dalam dunia penerbangan, kereta api dan jalan raya telah mendorong mobilitas barang dan penumpang dari satu negara ke negara lain diseluruh dunia. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam bidang informasi dan trasnportasi telah mempermudah hubungan antar bangsa baik yang menyangkut bidang sosial budaya mauoun bidang ekonomi internasional.
Dalam melaksanakan ekspor, para eksportir tidak mengerjakan sendiri seluruh tugas yang menjadi kewajibannya. Sebagian dari tugas itu, lazim diserahkan pada badan usaha lain. Salah satu diantaranya adalah usaha jasa transportasi atau Freight Forwarder, yang bertujuan mewakili tugas pengirim barang (Consignor/Shiper/Exporter) ataupun mewakili tugas penerima barang (Consignee/Receiver/Importer) yang diperlukan untuk terlaksananya pengirim barang ekspor maupun impor baik melalui darat, laut maupun udara.
Dalam perusahaan Freight forwarding ada bagian/divisi logistik terutama logistik transportasi, yang bertugas sebagai armada dalam pengangkutan barang baik itu barang eksport maupun barang impor. Perusahaan freight forwarding biasanya memiliki sendiri armada angkutannya, namun tidak menutup kemungkinan bila perusahaan tersebut menyewa atau menyerahkan semua urusan transportasi kepada pihak ketiga (di-outsource). Faktor tersebut ditentukan oleh tingkat layanan dan biaya dari kedua pilihan.
Bagian/divisi logistik transportasi bertanggung jawab langsung atas tersedianya dan terjaminnya kendaraan yang akan digunakan sebagai sarana pengankut bagi eksportir untuk memperlancar barang ekspor yang akan dikirim. Tersedianya armada angkutan tersebut diusahakan harus sesuai dengan kebutuhan/permintaan eksportir dan harus siap dipabrik/gudang eksportir pada saat stuffing dalam waktu yang ditentukan. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memberikan kepuasaan terhadap konsumen /eksporter /importer.
Dalam pelaksanaannya, banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi jalannya kegiatan operasional logistik transportasi baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor-faktor tersebut dapat berdampak positif terhadap jalannya perusahaan tetepi juga dapat berdampak negative.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.2.1     Identifikasi Masalah
Dengan semakin meningkatnya arus perdagangan internasional, harus diimbangi dengan peran transportasi yang memadai untuk memperlancar arus barang yang akan diekspor. Selanjutnya identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah:
a. Apa itu Logistik?
b. Apa itu Transportasi?
c. Peran logistic
d. Peran Transportasi
e. Sifat Logistik
f. Sifat pengelolaan Transportasi
g.Hubungan logistic dengan transportasi
f. Hubungan transportasi dengan pembangunan ekonomi
g. Dimensi-dimensi system transportasi
h. Integrared Transportation System Intermoda Transport.
i. Misi logistic
j. Peran serta hubungan transportasi multimoda dalam system logistic.
k. Angkutan multimoda
l.Prasarana Pemandu moda
m.Prasarana Multi moda
n. Majemen Logistik
o. Peti kemas
p. Aktifitas logistic
1.2.2. Batasan Masalah
Karena terbatasnya waktu, tenaga dan biaya, maka permasalahan ini akan dibatasi pada ruang lingkupnya, sebagai berikut :
a. Apa itu Logistik?
b. Apa itu Transportasi?
d. Peran Transportasi
e. Sifat Logistik
f. Aktifitas logistik
g.Hubungan logistic dengan transportasi
h.Misi logistic
i. Peran serta hubungan transportasi multimoda dalam system logistic.
j. angkutan multimoda
k.Prasarana Pemandu moda
l.Prasarana Multi moda
m. Majemen Logistik
n. Peti kemas

1.3  METODE PENULISAN
Penyusunan Makalah ini menggunakan metode:
1.    Mengumpulkan data-data dari Internet.
2.    Mengumpulkan data-data dari paper Pengantar Transpor Logistik.
1.4 TUJUAN PENULISAN
Makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui tentang Logistik dan Transportasi beserta ruang lingkupnya dan hubungannya. Disisi lain juga penulis merasakan manfaat dari penulis makalah ini antara lain, dapat mengetahui hubungan logistic dengan transportasi, peranan tranportasi itu sendiri, dan peranan logistic. Makalah ini merupakan salah satu syarat dalam mendapatkan nilai penambahan dan nilai ketuntasan dalam Mata Kuliah Pengantar Transpor dan Logistik di Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti (STMT-TRISAKTI).




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  KERANGKA TEORI
Berikut ini adalah beberapa pengertian logistic dan transportasi menurut para ahli :
1.    Bowersox (2002:13), menyatakan bahwa
Logistik adalah proses pengolahan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, saku cadangan, barang jadi dari supplier diantara fasilitas- fasilitas perusahaan dan para pelanggan.
2.    Edward H Frazelle (2001), menyatakan bahwa
Logistik ialah proses perencanaan dan pemantauan arus dan penyimpanan barang, jasa informasi terkait dari tempat asal konsumen untuk tujuan memenuhi keinginan pelanggan. Alur material, informasi dan uang antara konsumen dan supplier.
3.    Edward K Morlok (1977), menyatakan bahwa
Transportasi adalah tindakan, proses atau hal mentransportasikan atau sedang di transportasikan. Kata kerja “to transport” berarti memindahkan dari suatu tempat ke tempat lain.
4.      Guralnik (1980) menyatakan bahwa
Cabang dari ilmu Militer yang mempunyai hubungan pekerjaan dengan pembelian, pemeliharaan material, personel dan fasilitas.
5.    Pengertian transportasi yang dikemuka kan oleh Nasution (1996) diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.
6.    Pengertian lainnya dikemukakan oleh Soesilo (1999) yang mengemukakan  bahwa transportasi merupakan pergerakan tingkah laku orang dalam ruang baik dalam membawa dirinya sendiri maupun membawa barang.


BAB III
PEMBAHASAN

      3.1 DEFENISI LOGISTIK
Logistik merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan.Pengertian logistik lain adalah sekumpulan aktivitas fungsional (transportasi,pengendalian inventori,dan lain sebagainya) yang dilakukan sebuah perusahaan dalam proses mengubah bahan baku menjadi produk  jadi.
Ballouk,( 1992) Logistik adalah Proses perencanaan, pelaksanaan,           pengontrolan, aliran biaya yang effektif, penempatan raw material, proses       inventory, barang jadi  serta informai yang berhubungan dari titik asal kepada   titik pemakai untuk tujuan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

3.2 SIFAT LOGISTIK
1.    Sumber Daya Manusia (SDM) harus optimal dengan sarana modern.
2.    Penanganan barang secara aman, tepat, selamat.
3.    Penanganan dan pendalaman kemampuan harus continue dan tetap.

3.3  AKTIFITAS LOGISTIK
Secara umum kegiatan logistik terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan pergerakan (move) yang bersifat dinamis dan keinginan penyimpanan (store) yang bersifat statis.
Dua kegiatan utama tersebut diurai menjadi beberapa kegiatan yaitu :
1.    Pemrosesan pesanan, transportasi, persediaan, penanganan barang,struktur fasilitas,serta sistem informasi dan komunikasi.
2.    Kegiatan-kegiatan itu disebut juga sebagai bauran kegiatan logistik dimana semua kegiatan tersebut tidak dapat dihindarkan keberadaannya dalam sebuah rantai pasok.
Manajemen Logistik :
Proses pengelolaan strategi dalam hal pembelian, pergerakan & penempatan material, inventori barang jadi  melalui organisasi serta saluran marketing untuk mendapatkan keuntungan dimasa sekarang & yang akan datang melalui pemaksimalkan biaya yang efektif pada pemenuhan  order (Christoper, 1998).

3.4   MISI LOGISTIK
Artinya adalah perusahaan harus mengirimkan barang/jasa sesuai dengan keinginan (Spesifikasi) konsumen tanpa berubah seddikitpun,harus mengirimkan produk ke tempat tujuan yang tepat,serta harus mengirimkan produk tepat waktu,situasi dan kondisi yang tepat pula.Kemudian mengingat logistik akan selalu melibatkan unsur pemasok,manufaktur,distribusi dan para pelanggan,maka misi logistik harus dapat melaksanakan pengiriman barang dan jasa yang diperlukan pelanggan secara efisien.

3.5  DEFENISI TRANSPORTASI
Kata Transportasi berasal dari kata latin “Transportare”. Trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi Transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu kesebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lain.
Transportasi ialah usaha pemindahan orang atau baran dari lokasi asal (origin) ke lokasi tujuan (destination) untuk keperluan tertentu dan dengan menggunakan alat tertentu pula.
                                       
3.6  PERANAN TRANSPORTASI
“Ship follow the trade and the trade follow the ship”
Perkembangan suatu daerah ataupun masyarakat / wilayah tergantung dari perkembangan transportasi atau sebaliknya perkembangan aktifitas atau kegiatan perkembangan, bisnis, suatu Negara atau masyarakat/wilayah tersebut.
1. Penting dan startegis.
2. Peningkatan pembangunan.
3. Pemerataan kebutuhan masyarakat
4. Memperlancar roda perekonomian
5. Menunjang, mendorong dan penggerak pertumbuhan daerah.
Pentingnya Transportasi bagi kelangsungan logistic, dengan tersedianya transportasi akan memungkinkan tersedianya baarang-barang bagi masyarakat yang didatangkan dari daerah lain dengan biaya yang lebih murah. Stabilisasi dan penyamarataan harga, dengan tersedianga transportasi dengan biaya yang murah maka akan di dapat barang-barang dari tempat produksinya. Meredusir harga, yakni transpor yang murah dan mudah akan menurunkan harga barang-barang sehingga ongkos produksi atau biaya pengadaan barang bersangkutan juga akan berakibat murah.
                                                                                            

Pertumbuhan angkutan barang dalam beberapa dekade belakangan ini luar biasa sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengoptimasikan angkutan barang tersebut. Belum lama pemerintah memandang perlu untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda yang mengawinkan undang-undang subsektor Jalan, Perkeretaapian dan Laut. Peraturan pemerintah ini dikeluarkan untuk mendukung sistem logistik nasional.
Kinerja Logistik Indonesia masih di bawah negara tetangga di Asia. Hal ini terlihat dari Logistic Performance Index yang dipublikasikan Bank Dunia (2010) yang menempatkan kinerja sektor logistik Indonesia pada urutan 75 dari 155 negara dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 kaik ke posisi ke 59. Posisi yang jauh di bawah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, maupun Filipina yang memiliki kondisi geografis relatif sama dengan wialayah nusantara. Sistem logistik transportasi laut Indonesia amburadul.
3.9    LOGISTIK                                                                 
Logistik dalam cetak biru Penataan Dan Pengembangan Sektor Logistik Indonesia (2008) secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai penyediaan suatu barang yang dibutuhkan yang pengadaannya dapat dilakukan langsung oleh pihak yang membutuhkan atau dilakukan oleh pihak lain. Dalam perkembangannya, persepsi tentang logistik berubah, logistik dipersepsikan bukan lagi suatu barang yang dibutuhkan tetapi proses mengadakan barang kebutuhan tersebut dipersepsikan sebagai logistik.
Dalam proses pengadaan barang, berbagai kegiatan harus dilalui. Mulai dari lokasi dimana bahan baku itu dihasilkan diangkut ketempat pengolahan untuk menjadikannya bahan jadi yang selanjutnya didistribusikan kepada pelanggan yang tersebar diberbagai tempat harus dilakukan melalui secara efisien, tepat manfaat dalam waktu yang singkat agar harga produk dapat terjangkau oleh konsumen. Secara schematis pada gambar berikut ditunjukkan manajemen logistik.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTqw1WkhfKwQ9FJ-fGdT-qVZR9JJZK1YqYGSI16kLK-rfQQnOyU0YRKfma6r8oJed9cupsafNsdVqGHXyw4CP0e-fb1X68w1G0Q2H5oX8n3JoPxH_7bcm6n7giMG7DAhCZaeHy_6pixh-q/s400/logistik1.jpg
Gambar 1. Manajemen logistik

Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Penyerahan tepat waktu dan aman dari barang dan orang sangat penting bagi perekonomian dan tekanan untuk memberikan lebih cepat, lebih jauh dan selalu ada ketika dibutuhkan.
Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi keekonomian sistem logistik. Lokasi depo dipengaruhi oleh:
  • Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
  • Biaya pergudangan, transhipment dan lokasi penempatan gudang
  • Biaya untuk melakukan konsulidasi dan dekonsolidasi.
  • Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
  • Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.
Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk menghantarkan kebutuhan barang kepada konsumen pada harga yang murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.
3.10    ANGKUTAN MULTIMODA              
Untuk melancarkan pelaksanaan logistik agar dapat sampai tepat waktu dengan biaya yang murah dibutuhkan suatu sistem angkutan multi moda. Angkutan multimoda didalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda didefinikan sebagai:

Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.

Angkutan multimoda menjadi perhatian dunia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat diseluruh pelosok dunia sehingga dipandang perlu untuk diatur oleh Persatuan Bangsa-bangsa dalam United Nations Convention on International Multimodal Transport of Goods, dan driruskan lebih lanjut secara regional dalam ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT). Peran angkutan multimoda semakin penting dengan adanya agenda integrasi sistem logistik ASEAN menuju kepada perwujudan pasar tunggal ASEAN. Integrasi sistem logistik ASEAN dan ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport menyiratkan adanya liberalisasi di bidang jasa angkutan multimoda di kawasan ASEAN yang pada akhirnya menuju kepada liberalisasi jasa pada tataran global General Agreements on Tariffs and Trade (GATT's). Dengan demikian perlu diciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya badan usaha angkutan multimoda Nasional sebagai bagian dari sistim logistik nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berdaya saing.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17 ribuan pulau merupakan negara yang dapat mengoptimalkan penggunaan moda laut, darat dan perkeretaapian secara maksimal. Namun demikian pergerakan barang masih banyak yang bertumpu pada angkutan jalan yang tidak efisien. Pada gambar berikut ditunjukkan peran angkutan multi moda dalam satu kesatuan mulai dari terminal lokal sampai terminal nasional.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi8CeEP22eUrGD-cYM8yrpE9B70yxTBrHYaLTlHtKnUrvyHrKEPbTMlLYqk_RGHSdBQ_BVUwn6XkOxqIYeh5OXp-EFjPKWA1Kx5yXc6EGZoOW2vvcXzHxYXkCSJAg_9LgdiDEHs3LMufcy/s400/logistik2.jpg
sumber: Rodrigue and Comtois
Gambar 2. Konsep jaringan angkutan multimoda.


3.11    PRASARANA PEMADU MODA

Salah satu kelemahan dari moda angkutan perairan adalah tidak bisa dilaksanakan untuk angkutan dari pintu ke pintu sehingga harus diintegrasikan dengan moda lainnya untuk menjadi lebih fleksibel.

3.11.1 Peti kemas
Perkembangan yang kemudian berkembang adalah untuk perjalanan jarak jauh yang lebih efisien dalam penggunaan ruang kapal adalah Peti kemas / Container.
Pengembangan angkutan peti kemas harus didukung dengan fasilitas bongkar muat yang membutuhkan investasi yang cukup besar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUzYXEgec6rkYfEV2NFInmHj_1X3Nrrjf8Jfte0gHB4JClfM6n_pmS2uNrq9TqGSGClPcz5Ht-P3ChqanzRcsoAA4xv0TNDAizb0-4fZD9Wn2mWbIe-ZH0NSWWcu_IQqWjdIo2kp8TLFmJ/s400/logistik3.jpg
Sumber: The Geography of Transport System
Gambar 2. Perbandingan angkutan jalan raya dengan angkutan laut, kereta api dan udara


Untuk mengangani pertumbuhan angkutan peti kemas domestik BUMN dalam hal ini operator pelabuhan, Pelindo I-IV membuat unit usaha baru yang akan menangangi arus peti kemasi di pelabuhan. Anak usaha bersama tersebut diberi nama PT Petikemas Indonesia. Pemerintah akan menggunakan enam pelabuhan besar di Indonesia mulai dari barat ke timur yaitu Belawan (Medan), Batam, Tanjungpriok (Jakarta), Tanjungperak (Surabaya), Soekarno Hatta (Makassar) dan Pelabuhan Sorong (Papua) dalam konsep yang disebut sebagai Pendulum Nusantara, yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan petikemas dalam negeri serta menurunkan biaya angkutan sehingga diharapkan akan terjadi peralihan angkutan barang dari angkutan darat ke angkutan laut.
Transhipment
Proses yang sangat penting dalam pelaksanaan logistik adalah perpindahan yang perlu dilakukan di titik-titik simpul, baik antar moda transportasi, maupun dengan moda sejenis yang dari kapal kecil ke kapal besar ataupun sebaliknya dari kapal besar ke kapal kecil. Untuk itu dibutuhkan peralatan untuk memindahkan muatan tersebut.
3.12   PRASARANA MULTIMODA                                                                                             
Untuk mendorong angkutan multimoda perlu didukung dengan perangkat prasarana yang tepat. Prasarana yang paling penting untuk mendorong pergerakan angkutan multimoda adalah fasilitas bongkar muat yang disesuaikan dengan besarnya muatan yang yang diangkut. Fasilitas bongkar muat harus sudah disiapkan pada awal perjalanan sampai dengan tujuan perjalanan. Diantaranya masih diperlukan peralatan untuk memindahklan dari angkutan yang kurang ekonomis dalam hal ini truk ke kereta api ataupun ke angkutan laut. Pertimbangan utama dalam pemilihan moda angkutan adalah biaya angkut dan kecepatan pelayanan angkutan
















BAB IV
                                                   PENUTUP                  

4.1       KESIMPULAN
Logistik merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan.Pengertian logistik lain adalah sekumpulan aktivitas fungsional (transportasi, pengendalian inventori, dan lain sebagainya) yang dilakukan sebuah perusahaan dalam proses mengubah bahan baku menjadi produk  jadi.
Tamin (1997:5) mengungkapkan bahwa , prasarana transportasi
mempunyai dua peran utama, yaitu: (1)  sebagai alat bantu untuk mengarahkan
pembangunan di daerah perkotaan; dan  sebagai prasarana  bagi pergerakan
manusia dan/atau barang yang timbul akibat  adanya kegiatan di  daerah perkotaan
tersebut. Dengan melihat dua peran yang  di sampaikan di atas, peran pertama
sering digunakan oleh perencana  pengembang wilayah untuk dapat
mengembangkan wilayahnya sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan
dikembangkan suatu wilayah baru dimana pada wilayah tersebut tidak akan
pernah ada peminatnya bila wilayah ters ebut tidak disediakan sistem prasarana
transportasi. Sehingga pada  kondisi tersebut, parsarana transportasi akan menjadi
penting untuk aksesibilitas menuju wilayah tersebut dan akan berdampak pada
tingginya minat masyarakat untuk menj alankan kegiatan ekonomi.
Proses yang sangat penting dalam pelaksanaan logistik adalah perpindahan yang perlu dilakukan di titik-titik simpul, baik antar moda transportasi, maupun dengan moda sejenis yang dari kapal kecil ke kapal besar ataupun sebaliknya dari kapal besar ke kapal kecil. Untuk itu dibutuhkan peralatan untuk memindahkan muatan tersebut.

4.2    SARAN
Kinerja Logistik Indonesia masih di bawah negara tetangga di Asia. Hal ini terlihat dari Logistic Performance Index yang dipublikasikan Bank Dunia (2010) yang menempatkan kinerja sektor logistik Indonesia pada urutan 75 dari 155 negara dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 kaik ke posisi ke 59. Posisi yang jauh di bawah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, maupun Filipina yang memiliki kondisi geografis relatif sama dengan wialayah nusantara. Sistem logistik transportasi laut Indonesia amburadul.Maka perlu diadakan tinjauan kembali oleh pemerintah tentang UU yang mengatur tentang logistic dan pembenahan dari berbagai sector.  





DAFTAR PUSTAKA

Soft Copy – Paper Bahan Pengantar Transpor dan Logistik STMT Trisakti
 

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Apabila rekan-rekan mencari referensi, berita, info buku, regulasi, artikel, dll, mengenai logistik dan supply chain, silakan kunjungi website Supply Chain Indonesia di www.SupplyChainIndonesia.com. Dijamin update terus setiap harinya

    BalasHapus