MAKALAH
GLOBALISASI
IPTEK MEMPENGARUHI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Globalisasi IPTEK Mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) Di Indonesia”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi salah satu kriteria dalam penilaian pada mata Kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) di Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) -
Trisakti.
Makalah ini berisikan informasi
mengenai pengertian globalisasi dan
sumber daya manusia atau yang lebih
khususnya membahas tentang pengaruh globalisasi teknologi
terhadap sumber daya manusia di Indonesia serta bagaimana keadaan SDM
masyarakat Indonesia. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembacanya.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir.
Jakarta, 7 Mei
2013
PENULIS
(Syalindri
Hadisaputri)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Globalisasi
adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua
puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar
lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah
diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Dalam kata
globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat
bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Sehingga dengan terbukanya satu
negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi
juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain, seperti
halnya sumber daya manusia yang ikut dipengaruhi oleh datangnya era ini.
Seiring dengan berjalannya arus
globalisasi dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human
Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar
sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi
institusi atau organisasi lebih mengemuka. Dengan pengaruh globalisasi yang
semakin hari semakin berkembang diharapkan Sumber Daya Manusia dapat berpacu
agar bisa bersaing di era ini agar dapat bersaing dengan sumber daya lainnya,
agar hidup lebih maju seiring dengan perkembangan zaman. Perbedaan utama antara
negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
negara-negara maju karena didukung oleh sistem informasi yang mapan.
Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang
mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadi jelas bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat ditentukan oleh
penguasaan terhadap informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi senjata pokok untuk
membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam
persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi. Di era
globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup harnya
sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada
guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi
menjadi sangat pendek. Maka Sumber Daya Manusia dituntut untuk berjalan
beriringan dengan kemajuan IPTEK.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa
defenisi dari Globalisasi ?
2. Apa
defenisi dari Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana
peran kita dalam menghadapi Globalisasi Teknologi?
4. Bagaimana
cara mengolah Sumber Daya Manusia agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman (era
globalisasi) ?
5. Bagaimana
Kondisi Sumber Daya Manusia di Indonesia?
6. Apa
saja Dampak dari IPTEK terhadap SDM Indonesia ?
7. Bagaimana
persiapan/langkah penyesuaian Sumber Daya Manusia di Indonesia menghadapi
kemajuan IPTEK ini dengan adanya pengaruh Globalisasi?
1.3 BATASAN MASALAH
1. Apa
defenisi dari Globalisasi ?
2. Apa
defenisi dari Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana
Kondisi Sumber Daya Manusia di Indonesia?
4. Apa
saja Dampak dari IPTEK terhadap SDM Indonesia ?
5. Mengapa
Indonesia bisa tertinggal dari Negara lain di bidang IPTEK?
6. Bagaimana
persiapan/langkah penyesuaian Sumber Daya Manusia di Indonesia menghadapi
kemajuan IPTEK ini dengan adanya pengaruh Globalisasi?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 KERANGKA TEORI
1. Achmad Suparman : Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.
2. Greer,
Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective.
New Jersey: Prentice Hall, 1995.
Sumber Daya Manusia atau di singkat
sebagai SDM yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
drinya sendri serta seluruh potensi yang terkandung di dalam menuju tercapai
nya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam pengertian praktis sehari-hari, lebih di mengerti sebagai bgian intregal
dari sistem yang membentuk suatu organiasi.
3.
Encarta
Dictionary : telematics sebagai telecommunication
+ informatics (telekomunikasi + informatika)
meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission.
Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi
membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia,
termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar,
membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit
dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 DEFINISI GLOBALISASI
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain hingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses
di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara
Menurut Jan Aart Scholte melihat
bahwa ada beberapa defenisi yang dimaksudkan
orang dengan Globalisasi :
· Internasionalisasi:
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
·
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin
diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
·
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial
ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh
dunia.
·
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari
universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
3.2 DEFENISI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia
untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis
sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang
membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi,
para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri
dan organisasi. Dengan kata lain, Sumber daya manusia suatu potensi yang ada dalam diri seseorang yang
dapat berguna untuk menyokong suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan
keterampilan atau kemampuan yang dimiliki.
3.3 PENYEBAB KETERTINGGALAN IPTEK DI INDONESIA
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding
Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia
misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena
:
- Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
- Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
- Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
3.4 SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA
Sumber
daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi,
yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan
serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.
Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM
Indonesia, yaitu:
Pertama adanya ketimpangan antara
jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada
krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah
kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06
juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus
selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua, tingkat pendidikan angkatan
kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia
masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut
menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas
angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis
ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan
kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada
sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang
terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak
angka pengangguran sarjana di Indonesia.Menurut catatan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di
Indonesia lebih dari 300.000 orang.Fenomena meningkatnya angka pengangguran
sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran
sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam
menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa. Masalah
SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang
didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya
keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam
intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan
investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang
berkepanjangan hingga kini merupakan bukti
kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi global.
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali
memperbaiki kesalahan pada masa lalu.
Pembiayaan, Perusahaan global
mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan
staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memilikipengalaman
internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akansemakin mudah dan bebas. Jaringan informasi. Masyarakat
suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di
dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak
dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Realitas
globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM di
Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Daya
saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal. Untuk
menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah pendidikan.
Sebab
dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokok dalam
mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakan kegiatan investasi
di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Sebab bagaimanapun pembangunan
ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik dalam kapasitas penguasaan
IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi subyek atau pelaku
pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu
juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing
dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM
melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.
3.5 DAMPAK IPTEK TERHADAP SDM INDONESIA
Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya
dalam persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah tatanan
kehidupan masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :
A. Aspek Pendidikan.
A. Aspek Pendidikan.
Perkembangan IPTEK yang pesat,
bermula dari pendidikan dan kembali pada
pendidikan pula. IPTEK sangat membantu dunia pendidikan Indonesia terutama dalam kegiatan riset oleh berbagai pihak dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan. Semua komponen bangsa berharap agar
pemerintah melalui pelaku pendidikan agar menomorsatukan pembangunan IPTEK demi
kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia. Karena, melacak akar
kelemahan SDM Indonesia ini bisa dilihat melalui wahana pendidikan. Dari sini
secara logis dimunculkan pemikiran, untuk dapat bersaing dengan bangsa lain
dalam memperebutkan lapangan kerja, maka yang harus dibenahi terlebih dahulu
adalah sector pendidikan. Pendidikan harus benar-benar diberdayakan oleh kita
semua, sehingga nantinya, pendidikanlah yang akan mampu memberdayakan
masyarakat secara luas.
Masyarakat
yang terberdayakan oleh sistem pendidikan memiliki keunggulan komparatif dan
kompetitif dalam konteks persaingan global.Konsekuensinya, pendidikan harus
dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha dan proses pemberdayaan, yang
benar-benar harus disadari secara kolektif, baik oleh individu, keluarga, masyarakat,
lebih-lebih oleh pemerintah sebagai investasi masa depan bangsa.
Dengan
demikian, pendidikan memegang peranan penting dan strategis dalam menghasilkan
SDM yang akan membangun bangsa ini. Sikap ini tidak berarti mengecilkan peran
sektor lain dalam pembangunan bangsa. Adanya sikap bahwa masa depan akan selalu
penting dan strategis ini didasari oleh pertimbangan empirik bahwa selama ini
dan juga untuk waktu yang akan datang, keberadaan sumberdaya manusia yang
bermutu dalam arti seluas-luasnya akan semakin dibutuhkan bagi pembangunan
bangsa.
B. Aspek
Ekonomi
Dengan kemajuan SDM ini, tentunya
secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia.
Berkaitan dengan pasar global dewasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara
dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK perlu
dikuasai oleh semua pihak.
C. Aspek Sosial Budaya.
C. Aspek Sosial Budaya.
Globalisasi juga menyentuh pada
hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain adalah Hak Asasi
Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta berbagai hal yang
menjanjikan kemudahan hidup lebih nyaman, efisien, security pribadi yang
menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan IPTEK. Dampak yang timbul
diakibatkan ikatan-ikatan tradisional yang kaku atau dianggap tidak kurang
logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya
fenomena-fenomena paradoksal yang muaranya cenderung menggeser paham
kebangsaan/ nasionalisme.
Perlu sekali
diperhatikan, bahwasannya dengan adanya IPTEK dalam era globalisasi ini, tidak
dipungkiri juga akan menimbulkan dampak yang negatif dari berbagai aspek, baik
aspek ekonomi, budaya maupun imformasi dan komunikasi, untuk itulah filtrasi
sangat diperlukan sekali dalam penyerapan IPTEK, sehingga dampak negatif IPTEK dalam upaya peningkatan SDM dapat
ditekan seminimal mungkin.
3.6 LANGKAH-LANGKAH PENYESUAIAN SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA MENGHADAPI KEMAJUAN IPTEK DENGAN ADANYA PENGARUH GLOBALISASI.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
menjadi sebuah fenomena yang selalu menarik untuk diamati. Teknologi komunikasi
dan informasi merupakan perangkat teknologi yang membantu manusia dalam
berhubungan atau berinteraksi dengan manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan manusia
dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan
tempat. Kapan-pun dan di mana-pun manusia dengan perangkat teknologi tersebut
bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi kepada
orang lain. Teknologi komunikasi informasi telah memberikan kemudahan dalam
pergaulan hidup manusia. Beberapa perangkat teknologi komunikasi informasi yang
ada sekarang, misalnya :
- Media cetak, seperti koran, tabloid dan majalah
- Media audio, seperti radio, tape, compact disk
- Media audio visual, seperti televisi, TV kabel, internet,
- Komputer, perangkat infra merah, telepon, handphone, mobile phone, LCD, kamera, laptop.
Di negara-negara maju, orang telah
akrab dengan penggunaan berbagai perangkat teknologi komunikasi dan informasi
tersebut. Kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi komunikasi dan
informasi sejalan dengan nilai-nilai yang berkembang di negara-negara maju,
seperti efisiensi, efektifitas dan rasionalitas.
Dengan hanya berada di depan
komputer orang bisa melakukan berbagai aktvitas, seperti melakukan pembicaraan
dengan orang lain, mengirim surat, melihat televisi, membaca berbagai berita,
mencari informasi, memberikan informasi, serta melakukan transaksi (pembelian,
pembayaran dan penjualan). Apa yang dahulu tidak terbayang bisa dilakukan,
sekarang ini dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi orang dapat
melakukannya.
Sudah saatnya, era
globalisasi kita maknai dalam arti yang positif antara lain tumbuhnya
persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat, dan
sebagainya. Beberapa sikap yang perlu kita miliki dalam rangka menghadapi
pengaruh globalisasi agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK.
1. Memiliki Wawasan Global
Khusus
globalisasi dan perkembangan global lainnya, perkembangan ini mulai menampakkan
pengaruhnya berupa perhatian dan apresiasi kita yang kadang berlebihan terhadap berbagai wawasan dan perikehidupan
global, antara lain :
a. Budaya Global :
Perilaku, nilai, dan gaya hidup yang dibawa masuk arus informasi global diterima dengan mudah, meskipun ada yang tidak
sesuai degan nilai sosial budaya
sendiri. Munculnya manusia global, orang yang hidup di Indonesia tetapi lebih merasa sebagai warga komunitas
global dan sebagainya.
b. Konsep Global :Timbulnya
wacana atau diskusi terhadap permasalahan konseptual yang ditimbulkan oleh
globalisasi, misalnya mengenai konsep negara-bangsa (nation state ), relevansi
ideologi bagi negara, primordialisme baru, liberalisasi,
dan sebagainya.
c. Pendangkalan wawasan dan
kehidupan demokrasi
: Kompetisi media massa global melahirkan demokrasi “instant” dan pendangkalanwawasan,
dengan proses analisis realtime yang langsung jadi dari tempat peristiwa
yang mengutamakan nilai “gigit” ( soundbites ), rentang perhatian ( span
of attention ) yang singkat, serta kultur pop global. Pendangkalan
ini menular ke dalam masyarakat yang tidak sempat melihat perspektif yang wajar sebagai akibat
dari gerak dinamika yang sangat tinggi. melihat perspektif yang wajar sebagai
akibat dari gerak dinamika yang sangat tinggi.
d. Isyu Global : Hak Asasi Manusia, masalah
lingkungan global, dan isyu yang dikembangkan
di masyarakat yang menguasai lalu-lintas informasi global, misalnya: hak aborsi wanita, kohabitasi,
keluarga sama jenis, dan sebagainya.
2. Memahami Era Globalisasi dan Hubungan Interdependensi
Ekonomi
Perkembangan baru bidang ekonomi,
telah menciptakan suasana serta pola hubungan finansial, perdagangan, produksi
dan berbagai hubungan ekonomi lain yang sangat berbeda dengan yang dikenal atau
dilaksanakan sebelumnya ini. Hal yang penting untuk kita fahami, bahwa segala
aktivitas kegiatan ekonomi dan operasi dunia usaha tidak lagi dapat
diidentifikasikan sebagai kegiatan nasional, akan tetapi bersifat transnasional
atau global.
3. Memahami Perkembangan Dunia Yang Sangat Cepat
Kecenderung globalisasi yang
menimbulkan hubungan interdependensi antar perekonomian negara-negara di dunia,
harus kita pahami bahwa hal ini akan dibarengi dengan berbagai perkembangan
sangat cepat dan juga bersifat struktural.
4.Memanfaatkan Globalisasi Untuk Pembangunan
Pembangunan di negara-negara
berkembang pada umumnya, sekarang ini berlangsung dalam keadaan dunia yang
sedang mengalami proses globalisasi. Hal ini dengan akibat bahwa proses
pembangunan negara berkembang tidak bisa dilaksanakan terisolasi dari proses
globalisasi.
5.
Penyesuaian
Kebijakan Ekonomi
Perlu ditekankan bahwa stabilitas
terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, khususnya dalam ukuran laju
inflasi, tetap perlu dipertahankan oleh karena globalisasi ekonomi justru
menghendaki terpeliharanya stabilitas ekonomi. Namun dalam penerapannya tidak
cukup lagi ditempuh kebijaksanaan ekonomi yang diandalkan pada kebijaksanaan
moneter saja. Kebijaksanaan stabilisasi ekonomi inipun memerlukan penyesuaian
dengan menekankan sekarang lebih banyak pada kebijaksanaan sektor rill
mengurangi hambatan arus dan produksi barang serta jasa.
6.
Penyesuaian
Pengembangan Institusi
Penyesuaian kebijakan tentang
pembangunan ekonomi, memerlukan penyesuaian pengembangan institusi. Pertama
adalah pengembangan institusi aparatur Pemerintah. Dalam sistem ekonomi
pasar dengan perencanaan, maka peranan pemerintah adalah penting.
7.
Penyesuaian Nilai Etika
1) Penegakkan
martabat kemanusian dengan pokok menghormati perlu
dihormati.
2) Menumbuhkan
kebebasan sebagai ciri manusia beradab dan mencakup
kebebasan mengakatualisasikan diri dengan identitas sendiri dan atas kerangka acuan sendiri : kebebasan
beragama, menerima dan memilih informasi, kebebasan berfikir dan
mengungkapkan pendapat, kebebasan
berbangsa , bernegara, dan bertanah air yang tegak
sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain.
3)
Menegakkan keadilan yang diwujudkan melalui hukum, sehingga peraturan perundang-undangan mencerminkan
rasa adil yang hidup dalam masyarakat.
4)
Toleransi yang menghormati hak berbeda pendapat, berbeda agama, berbeda suku, berbeda ras, berbeda
kelompok. Hak untuk berbeda dalam semangat
bersatu.
5)
Solidaritas sosial yang menumbuhkan sikap keadilan sosial dan terwujud dalam jumlah penduduk di bawah
garis kemiskinan yang menurun dan
kesenjangan di atas garis kemiskinan mengecil.
Demikian langkah-langkah
penyesuaian yang perlu diusahakan dalam menanggapi proses globalisasi agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK. Langkah-langkah penyesuaian ini
tidak berlangsung otomatis, tetapi perlu ditumbuh kembangkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Dengan
kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan
ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dewasa ini, tidaklah
mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk
itulah penguasaan IPTEK perlu dikuasai oleh semua pihak.
Kesimpulan dari uraian
diatas mengenai IPTEK dalam upaya peningkatan SDM Indonesia di era globalisasi
ini, sudah jelas bahwa dengan adanya IPTEK sudah barang tentu menunjang sekali
dalam kaitannya meningkatkan kualitas SDM kita. Dengan meningkatnya kualitas
SDM, maka Indonesia akan lebih siap menghadapi era globalisasi dewasa ini.
Langkah-langkah
penyesuaian sumber daya manusia di indonesia menghadapi kemajuan IPTEK dengan
adanya pengaruh globalisasi, antara
lain memiliki
wawasan global, memahami era globalisasi dan hubungan interdependensi ekonomi, memahami
perkembangan dunia yang sangat cepat, memanfaatkan globalisasi untuk
pembangunan, penyesuaian kebijakan ekonomi, penyesuaian pengembangan institusi,
dan penyesuaian nilai etika.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi#Pengertian
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 18.21 WIB.
Sumber : http://www.geogle/SDM
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 18.25 WIB.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 18.29 WIB.
Sumber : http://regional.kompasiana.com/2013/01/23/globalisasi-teknologi-informasi-527177.html
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 17.11 WIB.
Sumber : http://aditya-purnama.blogspot.com/2013/04/perspektif-terhadap-interaksi-manusia.html
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 11.10 WIB.
Sumber : http://tumija.wordpress.com/2011/03/15/globalisasi/
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 10.20 WIB.
Sumber : http://www.duniaesai.com/Indonesia-dalam-persaingan-global
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 09.15 WIB.
Sumber : http://anshori.blogdetik.com/2009/11/15/makalah/
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 08.12 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar