Jumat, 06 Juni 2014

GLOBALISASI IPTEK MEMPENGARUHI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) INDONESIA


MAKALAH
GLOBALISASI IPTEK MEMPENGARUHI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) INDONESIA










KATA PENGANTAR



            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Globalisasi IPTEK Mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) Di Indonesia”.
            Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu kriteria dalam penilaian pada mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) - Trisakti.
            Makalah ini berisikan informasi mengenai  pengertian globalisasi dan sumber daya manusia  atau yang lebih khususnya membahas tentang pengaruh globalisasi teknologi terhadap sumber daya manusia di Indonesia serta bagaimana keadaan SDM masyarakat Indonesia. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.



Jakarta, 7 Mei 2013


PENULIS
(Syalindri Hadisaputri)


DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN


1.1              LATAR BELAKANG

                        Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Sehingga dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain, seperti halnya sumber daya manusia yang ikut dipengaruhi oleh datangnya era ini.
            Seiring dengan berjalannya arus globalisasi dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. Dengan pengaruh globalisasi yang semakin hari semakin berkembang diharapkan Sumber Daya Manusia dapat berpacu agar bisa bersaing di era ini agar dapat bersaing dengan sumber daya lainnya, agar hidup lebih maju seiring dengan perkembangan zaman. Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karena didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi jelas bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi. Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup harnya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek. Maka Sumber Daya Manusia dituntut untuk berjalan beriringan dengan kemajuan IPTEK.
                              





1.2       RUMUSAN MASALAH


1.      Apa defenisi dari Globalisasi ?
2.      Apa defenisi dari Sumber Daya Manusia?
3.      Bagaimana peran kita dalam menghadapi Globalisasi Teknologi?
4.      Bagaimana cara mengolah Sumber Daya Manusia agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman (era globalisasi) ?
5.      Bagaimana Kondisi Sumber Daya Manusia di Indonesia?
6.      Apa saja Dampak dari IPTEK terhadap SDM Indonesia ?
7.      Bagaimana persiapan/langkah penyesuaian Sumber Daya Manusia di Indonesia menghadapi kemajuan IPTEK ini dengan adanya pengaruh Globalisasi?

1.3       BATASAN MASALAH


1.      Apa defenisi dari Globalisasi ?
2.      Apa defenisi dari Sumber Daya Manusia?
3.      Bagaimana Kondisi Sumber Daya Manusia di Indonesia?
4.      Apa saja Dampak dari IPTEK terhadap SDM Indonesia ?
5.      Mengapa Indonesia bisa tertinggal dari Negara lain di bidang IPTEK?
6.      Bagaimana persiapan/langkah penyesuaian Sumber Daya Manusia di Indonesia menghadapi kemajuan IPTEK ini dengan adanya pengaruh Globalisasi?



BAB II

LANDASAN TEORI

 2.1      KERANGKA TEORI


1.      Achmad Suparman         : Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.
2.      Greer, Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall, 1995.
Sumber Daya Manusia atau di singkat sebagai SDM yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola drinya sendri serta seluruh potensi yang terkandung di dalam menuju tercapai nya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, lebih di mengerti sebagai bgian intregal dari sistem yang membentuk suatu organiasi.

3.      Encarta Dictionary         : telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran.

BAB III

PEMBAHASAN


3.1       DEFINISI GLOBALISASI

            Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa      dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,          perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain   hingga             batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar  kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Menurut Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa defenisi       yang dimaksudkan orang dengan Globalisasi :
·  Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya     hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
·  Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan    batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
·  Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin      tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
·  Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi     dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
           

3.2       DEFENISI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


            Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Dengan kata lain, Sumber daya manusia suatu  potensi yang ada dalam diri seseorang yang dapat berguna untuk menyokong suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan keterampilan atau kemampuan yang dimiliki.

3.3       PENYEBAB KETERTINGGALAN IPTEK DI INDONESIA

            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :                                                                                  
  1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
  2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
  3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)

3.4       SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA


            Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
            Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
            Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
            Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa. Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan  bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas  SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi global. Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu.
            Pembiayaan, Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memilikipengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akansemakin mudah dan bebas. Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal. Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah pendidikan.

Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakan kegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Sebab bagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.

3.5       DAMPAK IPTEK TERHADAP SDM INDONESIA


            Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah tatanan kehidupan masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :
A.        Aspek Pendidikan.
Perkembangan IPTEK yang pesat, bermula dari pendidikan dan kembali     pada pendidikan pula. IPTEK sangat membantu dunia pendidikan Indonesia terutama dalam kegiatan riset oleh berbagai pihak dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Semua komponen bangsa berharap agar pemerintah melalui pelaku pendidikan agar menomorsatukan pembangunan IPTEK demi kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia. Karena, melacak akar kelemahan SDM Indonesia ini bisa dilihat melalui wahana pendidikan. Dari sini secara logis dimunculkan pemikiran, untuk dapat bersaing dengan bangsa lain dalam memperebutkan lapangan kerja, maka yang harus dibenahi terlebih dahulu adalah sector pendidikan. Pendidikan harus benar-benar diberdayakan oleh kita semua, sehingga nantinya, pendidikanlah yang akan mampu memberdayakan masyarakat secara luas.

            Masyarakat yang terberdayakan oleh sistem pendidikan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dalam konteks persaingan global.Konsekuensinya, pendidikan harus dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha dan proses pemberdayaan, yang benar-benar harus disadari secara kolektif, baik oleh individu, keluarga, masyarakat, lebih-lebih oleh pemerintah sebagai investasi masa depan bangsa.
            Dengan demikian, pendidikan memegang peranan penting dan strategis dalam menghasilkan SDM yang akan membangun bangsa ini. Sikap ini tidak berarti mengecilkan peran sektor lain dalam pembangunan bangsa. Adanya sikap bahwa masa depan akan selalu penting dan strategis ini didasari oleh pertimbangan empirik bahwa selama ini dan juga untuk waktu yang akan datang, keberadaan sumberdaya manusia yang bermutu dalam arti seluas-luasnya akan semakin dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.
B.        Aspek Ekonomi
Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dewasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK perlu dikuasai oleh semua pihak.

C.        Aspek Sosial Budaya.
Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain adalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup lebih nyaman, efisien, security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan IPTEK. Dampak yang timbul diakibatkan ikatan-ikatan tradisional yang kaku atau dianggap tidak kurang logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomena-fenomena paradoksal yang muaranya cenderung menggeser paham kebangsaan/ nasionalisme.
            Perlu sekali diperhatikan, bahwasannya dengan adanya IPTEK dalam era globalisasi ini, tidak dipungkiri juga akan menimbulkan dampak yang negatif dari berbagai aspek, baik aspek ekonomi, budaya maupun imformasi dan komunikasi, untuk itulah filtrasi sangat diperlukan sekali dalam penyerapan IPTEK, sehingga dampak negatif  IPTEK dalam upaya peningkatan SDM dapat ditekan seminimal mungkin.

3.6       LANGKAH-LANGKAH PENYESUAIAN SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA MENGHADAPI KEMAJUAN IPTEK DENGAN ADANYA PENGARUH GLOBALISASI.

            Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi menjadi sebuah fenomena yang selalu menarik untuk diamati. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan perangkat teknologi yang membantu manusia dalam berhubungan atau berinteraksi dengan manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapan-pun dan di mana-pun manusia dengan perangkat teknologi tersebut bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi kepada orang lain. Teknologi komunikasi informasi telah memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup manusia. Beberapa perangkat teknologi komunikasi informasi yang ada sekarang, misalnya :
  1. Media cetak, seperti koran, tabloid dan majalah
  2. Media audio, seperti radio, tape, compact disk
  3. Media audio visual, seperti televisi, TV kabel, internet,
  4. Komputer, perangkat infra merah, telepon, handphone, mobile phone, LCD, kamera, laptop.
            Di negara-negara maju, orang telah akrab dengan penggunaan berbagai perangkat teknologi komunikasi dan informasi tersebut. Kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sejalan dengan nilai-nilai yang berkembang di negara-negara maju, seperti efisiensi, efektifitas dan rasionalitas.
            Dengan hanya berada di depan komputer orang bisa melakukan berbagai aktvitas, seperti melakukan pembicaraan dengan orang lain, mengirim surat, melihat televisi, membaca berbagai berita, mencari informasi, memberikan informasi, serta melakukan transaksi (pembelian, pembayaran dan penjualan). Apa yang dahulu tidak terbayang bisa dilakukan, sekarang ini dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi orang dapat melakukannya.
            Sudah saatnya, era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif antara lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat, dan sebagainya. Beberapa sikap yang perlu kita miliki dalam rangka menghadapi pengaruh globalisasi agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK.
1. Memiliki Wawasan Global
Khusus globalisasi dan perkembangan global lainnya, perkembangan ini mulai menampakkan pengaruhnya berupa perhatian dan apresiasi kita yang kadang berlebihan terhadap berbagai wawasan dan perikehidupan global, antara lain :
a.      Budaya Global    : Perilaku, nilai, dan gaya hidup yang dibawa masuk arus informasi global   diterima dengan mudah, meskipun ada yang tidak sesuai degan nilai sosial          budaya sendiri. Munculnya manusia global, orang yang hidup di Indonesia   tetapi lebih merasa sebagai warga komunitas global dan sebagainya.
b. Konsep Global      :Timbulnya wacana atau diskusi terhadap permasalahan konseptual yang ditimbulkan oleh globalisasi, misalnya mengenai konsep negara-bangsa (nation state ), relevansi ideologi bagi negara, primordialisme baru,   liberalisasi, dan sebagainya.
c. Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi : Kompetisi media massa global melahirkan demokrasi “instant” dan pendangkalanwawasan, dengan proses analisis realtime yang langsung jadi dari tempat peristiwa yang mengutamakan nilai “gigit” ( soundbites ), rentang perhatian ( span of attention ) yang singkat, serta kultur pop global. Pendangkalan ini menular ke dalam masyarakat yang tidak sempat  melihat perspektif yang wajar sebagai akibat dari gerak dinamika yang sangat tinggi. melihat perspektif yang wajar sebagai akibat dari gerak dinamika yang sangat tinggi.
d. Isyu Global : Hak Asasi Manusia, masalah lingkungan global, dan isyu yang      dikembangkan di masyarakat yang menguasai lalu-lintas informasi global,       misalnya: hak aborsi wanita, kohabitasi, keluarga sama jenis, dan sebagainya.
2. Memahami Era Globalisasi dan Hubungan Interdependensi Ekonomi
            Perkembangan baru bidang ekonomi, telah menciptakan suasana serta pola hubungan finansial, perdagangan, produksi dan berbagai hubungan ekonomi lain yang sangat berbeda dengan yang dikenal atau dilaksanakan sebelumnya ini. Hal yang penting untuk kita fahami, bahwa segala aktivitas kegiatan ekonomi dan operasi dunia usaha tidak lagi dapat diidentifikasikan sebagai kegiatan nasional, akan tetapi bersifat transnasional atau global.
3. Memahami Perkembangan Dunia Yang Sangat Cepat
            Kecenderung globalisasi yang menimbulkan hubungan interdependensi antar perekonomian negara-negara di dunia, harus kita pahami bahwa hal ini akan dibarengi dengan berbagai perkembangan sangat cepat dan juga bersifat struktural.
4.Memanfaatkan Globalisasi Untuk Pembangunan
            Pembangunan di negara-negara berkembang pada umumnya, sekarang ini berlangsung dalam keadaan dunia yang sedang mengalami proses globalisasi. Hal ini  dengan akibat bahwa proses pembangunan negara berkembang tidak bisa dilaksanakan terisolasi dari proses globalisasi.
5. Penyesuaian Kebijakan Ekonomi
            Perlu ditekankan bahwa stabilitas terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, khususnya dalam ukuran laju inflasi, tetap perlu dipertahankan oleh karena globalisasi ekonomi justru menghendaki terpeliharanya stabilitas ekonomi. Namun dalam penerapannya tidak cukup lagi ditempuh kebijaksanaan ekonomi yang diandalkan pada kebijaksanaan moneter saja. Kebijaksanaan stabilisasi ekonomi inipun memerlukan penyesuaian dengan menekankan sekarang lebih banyak pada kebijaksanaan sektor rill mengurangi hambatan arus dan produksi barang serta jasa.
6. Penyesuaian Pengembangan Institusi
            Penyesuaian kebijakan tentang pembangunan ekonomi, memerlukan penyesuaian pengembangan institusi. Pertama adalah  pengembangan institusi aparatur Pemerintah. Dalam sistem ekonomi pasar dengan perencanaan, maka peranan pemerintah adalah penting.
7. Penyesuaian Nilai Etika
            1) Penegakkan martabat kemanusian dengan pokok menghormati    perlu    dihormati.


            2) Menumbuhkan kebebasan sebagai ciri manusia beradab dan         mencakup kebebasan mengakatualisasikan diri dengan identitas sendiri      dan atas kerangka acuan sendiri : kebebasan beragama,             menerima dan memilih informasi, kebebasan berfikir dan mengungkapkan pendapat, kebebasan berbangsa , bernegara, dan bertanah air yang        tegak   sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain.
            3)       Menegakkan keadilan yang diwujudkan melalui hukum, sehingga     peraturan perundang-undangan mencerminkan rasa adil yang hidup dalam     masyarakat.
            4)       Toleransi yang menghormati hak berbeda pendapat, berbeda agama,             berbeda suku, berbeda ras, berbeda kelompok. Hak untuk berbeda dalam           semangat bersatu.
            5)       Solidaritas sosial yang menumbuhkan sikap keadilan sosial dan         terwujud dalam jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan yang         menurun dan kesenjangan di atas garis kemiskinan mengecil.
Demikian langkah-langkah penyesuaian yang perlu diusahakan dalam menanggapi proses globalisasi  agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK. Langkah-langkah penyesuaian ini tidak berlangsung otomatis, tetapi perlu ditumbuh kembangkan.




BAB IV

PENUTUP

4.1       KESIMPULAN

            Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
            Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dewasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK perlu dikuasai oleh semua pihak.
            Kesimpulan dari uraian diatas mengenai IPTEK dalam upaya peningkatan SDM Indonesia di era globalisasi ini, sudah jelas bahwa dengan adanya IPTEK sudah barang tentu menunjang sekali dalam kaitannya meningkatkan kualitas SDM kita. Dengan meningkatnya kualitas SDM, maka Indonesia akan lebih siap menghadapi era globalisasi dewasa ini.
            Langkah-langkah penyesuaian sumber daya manusia di indonesia menghadapi kemajuan IPTEK dengan adanya pengaruh globalisasi, antara lain memiliki wawasan global, memahami era globalisasi dan hubungan interdependensi ekonomi, memahami perkembangan dunia yang sangat cepat, memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan, penyesuaian kebijakan ekonomi, penyesuaian pengembangan institusi, dan penyesuaian nilai etika.


DAFTAR PUSTAKA

Sumber            : http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi#Pengertian diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 18.21 WIB.
Sumber            : http://www.geogle/SDM diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 18.25 WIB.
Sumber            : http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 18.29 WIB.
Sumber            : http://regional.kompasiana.com/2013/01/23/globalisasi-teknologi-informasi-527177.html diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 17.11 WIB.
Sumber            : http://aditya-purnama.blogspot.com/2013/04/perspektif-terhadap-interaksi-manusia.html diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 11.10 WIB.
Sumber            : http://tumija.wordpress.com/2011/03/15/globalisasi/ diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 10.20 WIB.
Sumber            : http://www.duniaesai.com/Indonesia-dalam-persaingan-global diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 09.15 WIB.
Sumber            : http://anshori.blogdetik.com/2009/11/15/makalah/ diakses pada tanggal 10 Mei 2013 Pukul 08.12 WIB